Kitabullah - Kalamullah

Khamis, 25 April 2013


                                                        Sahabat, JUGA Saudara2ku(R.C.H).....

kata perpisahanDi mana ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan. Di mana ada awal, pasti akan ada akhir. That’s life. Ketika akhir sebuah perjalanan akan bermula sebuah perjalanan yang lain, dan sebuah perpisahan akan menjadi sebuah pertemuan dengan sesuatu pertemuan yang baru. And that’s more about life.

Di dalam hidup, banyak orang yang datang dan pergi
Allah telah menjumpakan kita dengan orang-orang yang Dia telah gariskan dalam catatan takdir
Mereka pun datang silih berganti 
Ada yang melintas juga melalui hanya untuk seketika, namun meninggalkan sesuatu yang indah di hati.
Ada yang telah lama berjalan beiringan,bergandingan sentiasa(bagai  bebayang yang kellindunagan  ) tetapi tidak disedari arti kehadirannya
Ada pula yang begitu jauh di mata, sedangkan kelihatannyanya dekat di hati.
Ada yang datang pergi begitu saja seolah tidak pernah ada.
Semua orang yang pernah singgah dalam hidup kita bagaikan kepingan puzzle
yang saling melengkapi dan membentuk sebuah gambaran kehidupan. . (warna kehidupan)
Maka sudah fitrah, bila ada pertemuan pasti ada perpisahan..
Di mana ada awal, pasti akan ada akhir.
Akhir sebuah perjalanan, ia akan menjadi awal bagi perjalanan yang lainnya,,,
Sebuah perpisahan,  ia akan menjadi awal pertemuan dengan sesuatu yang baru…  well, That’s life must be
Ketika akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain, dan sebuah perpisahan akan menjadi pertemuan dengan sesuatu yang baru. And that’s more about life.
---
Kalau kita tidak boleh berjumpa lagi di dunia, moga Allah mengumpulkan kita di jannah (syurga).
Semoga kita teringat akan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang menerangkan mengenai tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tiada naungan selain dari-Nya. Di antara golongan tersebut adalah,
وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ
Dua orang yang saling mencintai kerana Allah. Mereka berkumpul dan berpisah dengan sebab cinta kerana Allah.” (HR. Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031)
Orang yang mencinta akan dikumpulkan bersama orang yang dicinta di akhirat kelak.
Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahawa seseorang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “bila terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?”Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
 “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”Orang tersebut menjawab, “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.”Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
Kalau begitu engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhari no. 6171 dan Muslim no. 2639)
Yang kami harap, moga persaudaraan kita tidak hanya di dunia, namun berakhir pula di jannah. Di dunia -selama hidup- moga kita saling menghendaki kebaikan satu dan lainnya.

"Sekiranya diri ini pernah menyakiti @pn mengasari diri2 kalian sekeluarga(R.C.H),  harap di MAAFKAN  & halalkanlah makan minumku, juga ndk taulah  colgate siapa dulu yg slalu jadi mangsa tu dulu sbb  colgateku hilang  hiiiiiiiiiiiiiii.h. . gud luck & jumpa kalian sekeluarga(R.C.H)  di suatu hari nnti lgi. . INSYaALLAH. . "


Selasa, 23 April 2013

Renungan

Al-Imam Abu Dawud meriwayatkan dari shahabat yang mulia Al-‘Irbadh bin Sariyah z, bahwa ia berkata: Rasulullah r menasihatkan kepada kami dengan satu nasihat yang menggetarkan hati-hati kami dan air mata pun berlinang kerananya. Maka ketika itu kami mengatakan: “Duhai Rasulullah, nasihat ini seperti nasihat orang yang mau mengucapkan selamat tinggal, kerana itu berilah wasiat kepada kami.” Beliau pun bersabda:
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, untuk mendengar dan taat, walaupun yang memerintah kalian itu seorang BUDAK. Dan barangsiapa di antara kalian yang masih hidup sepeninggalku, nescaya dia akan melihat perselisihan yang banyak. Kerana itu wajib atas kalian untuk berpegang dengan SUNNAHKU dan SUNNAH AL-KHULAFA` AR-RASYIDIN yang mendapatkan petunjuk. Pegang erat-erat sunnah itu dengan gigi geraham kalian. Dan hati-hati kalian dari perkara-perkara baru, kerana setiap perkara baru (bid’ah) itu sesat.” (HR. Abu Dawud no. 3991, At-Tirmidzi no. 2676 dan Ibnu Majah no. 42)